Sunday, June 5, 2011

Senyawa Tour: Interview with jogjanews.com


























Wawancara Kristi Monfries: Senyawa Menjadi Pilihan Jelas
Juni 4th, 2011
(scroll down for English version)

Kristi Monfries berhasil membawa duo Senyawa (Wukir Suryadi dan Rully Herman Sabhara) mengikuti Australian Odyssey Tour Music di beberapa kota besar di Australia yaitu Brisbane, Sidney dan Melbourne.

Berikut wawancara Jogjanews.com dan music organizer The Volcanic Winds Project ini mengenai Senyawa’s Australian Odyssey Tour Music, apa manfaat  yang bisa diraih Senyawa serta pihak yang bisa menghadirkan Senyawa di Australian Odyssey Tour Music.

Jogjanews.com: Mengapa Kristi memilik Senyawa untuk mengikutu SENYAWA Australian Odyssey Tour Music?

Kristie Monfries: Saya sebenarnya tidak memilih Senyawa, mereka memilik diri mereka sendiri. Hahahaha. Saya tahu itu terdengar abstrak tapi yang saya ingin sampaikan adalah Senyawa menjadi pilihan yang jelas.

Setelah melihat mereka bermain menjadi bagiaan dari acara Cobra pada Festival Tropis/Subsonics, sebuah acara musik yang saya kuratori, sepertinya mereka ditakdirkan untuk mengunjungi Australia dan berkolaborasi dengan komunitas musik eksperimental disana.

Saya kira juga lebih kepada kemampuan dan keinginan tahuan pribadi mereka dimana mereka sebelumnya sudah menciptakan hubungan dan kolaborasi yang penuh arti dengan beberapa seniman Australia yang berkunjung  (di Jogja ) yang artinya mereka sudah menguatkan nama mereka sendiri sebagai entitas yang diketahui komunitas di Australia. Mereka punya fans Australia bahkan sebelum mereka mengikuti tour.

Di samping karena kedekatan secara personal, saya kira waktunya sudah tepat, ada sedikit rasa bosan dalam komunitas musik yang lebih ‘avant garde-eksperimental’ tidak hanya di Australia, tetapi juga di Eropa dan Amerika.

Tampaknya saat ini ada kesadaran untuk mencari bentuk baru dari musik dan modifikasi instrument yang saya kira menjelaskan keinginan yang meningkat untuk melihat lebih jauh mengenai musik tradisi Asia, Afrika dan Amerika  Selatan terutama musisi yang terbuka pada eksperimentasi antara tradisional dan eksperimental seperti Senyawa.  Tempat ini, Australia dan Indonesia secar geografis berada dalam posisi sempurna untuk mengeksplorasi pendekatan baru ini.

Sebagai organizer, apa tugas Kristi dalam tour musik SENYAWA Australian Odyssey?

Sebagaimana penata seni/kurator seni yang lain yang setuju, ini terutama mengenai mencari kombinasi waktu yang sempurna dalam usaha untuk membuka perspektif dan pendekatan baru pada seni kemudian pasangan ini berusaha mendapatkan pengalaman pribadi untuk semua pihak yang terlibat.
Tentu saja ini berbeda ketika bekerja dengan musik karena pengalaman waktu yang hadir akan berbeda tapi yang jelas ini tentang menghadirkan perlakuan dari apa yang seniman ciptakan menemukan persamaan lalu menciptakan situasi dimana mereka bisa menjalani-waktunya tepat bagi Senyawa untuk mengikuti tour.

Saya juga harus menambahkan bahwa ini jelas  tentang bnanal dan kebosanan, pekerjaan seperti mengatur visa dan merencanakan tiket-menjadi semacam travel agent yang kreatif.

Bisa tidak Kristi menjelaskan keistimewaan dari event-event musik yang diikuti Senyawa selama ikut tur musik di Australia?

Semua event yang mengundang Senyawa untuk bermain mulai dari Brisbane, Sydney lalu Melbourne adalah dengan organisasi dan orang-orang yang memiliki sejarah panjang dalam menciptakan dan mengembangkan event seni di Australia.

Dimana tidak hanya termasuk musik eksperimental tapi juga film, seni rupa sehingga pada intinya mereka akan bermain untuk penonton yang lebih luas dan untuk orang-orang yang mempunyai ketrampilan dalam praktik yang berbeda-beda.

Akan sangat  menarik untuk melihat respon, dimana saya sangat yakin, akan sangat besar sisi positifnya karena sudah jelas bahwa apa yang diciptakan Senyawa benar-benar segar dan berbeda.
Siapa-siapa saja musisi yang ikut dalam tour musik Australian Oddysey? Sejauh mana mereka punya reputasi?

Ada banyak musisi misalnya saja Joel Stern serta Lucas Abela, dimana Senyawa akan bermain atau berbagi panggung sehingga dengan begitu  untuk memberi nama mereka semua.

Tapi saya kira, dalam konteks internasional kepentingan sejarah, mereka adalah artist yang berbagai panggung pada Festival Overground pada Melbourne Internasional Jazz Festival 2011.

Artist seperti Charlemagne Palestina dan Tony Conrad yang bukan artist tuan rumah tapi di dalam dunia seni suara mereka memiliki pengaruh sangat besar pada banyak musisi dan seniman kontemporer untuk pendekatan awal dan radikal bermusik lalu drone music, dimana dapat kita dengar pada banyak eksperimentasi musik Black Metal saat ini dan juga scenes computer atau laptop pada awal-awal abad ini.

Ada juga Yoshida Tatsuya dari The Ruins yang begitu besar mempengaruhi gaya musik Rully Herman  Shabara. Jadi saya kira untuk Rully pribadi, ini akan menjadi kilas balik. Senyawa juaga akan bermain sebelum FAUST, band untuk penghormatan yang mengawali terciptanya The Kraut Rock Sound, dengan gaya sample memotong paling awal yang juga memiliki banyak fans termasuk Sonic Youth.
Bagi Senyawa sendiri, apa yang bisa mereka dapatkan dari tour musik  Senyawa Australian Oddysey ini?

Ada banyak hal yang bisa didapatkan untuk dua belah dari dua benua dan kepulauan ini. Hal krusial ada bahwa ini akan diharapkan saling terbukanya dialog jangka panjang antara musisi Australia dan Indonesia melalui eksposure dari Senyawa- kepada juga membantu mendorong meningkatnya keingintahuan untuk sesuatu yang baru yang bisa diciptakan.

Saya kira juga secara personal untuk Senyawa, bisa muncul dihadapan musisi yang saya sebutkan sebelumnya di Melbourne International Jazz Festival akan memperpanjang kerja hidup mereka sebagai seniman yang bisa berarti lebih banyak tour musik internasional yang diikuti serta lebih banyak kesempatan untuk berbagi idea pada skala yang lebih internasional.

Bagaimana reputasi Melbourne International Jazz Festival?

Melbourne International Jazz Festival selama dua tahun ini telah menghasilkan banyak kerja yang begitu mengagumkan. Saya kira hal ini terutama terkait pada visi Sophie Brous, manager program yang telah bekerja selama dua tahun hingga saat ini dan masih muda (24 tahun), sebagai individu, ia sangat cocok dalam  scene musik  saat ini tapi juga di film dan seni rupa, dia juga sekolah di tradisi old jazz yang membawa pada perhatian pada apa yang dimaksudkan dengan tradisi pada hari dan era saat ini.

Hasil dari dari festival ini adalah festival yang menghadirkan penampilan master jazz masa kini yang berdampingan dengan more avant garde tradision, dengan fokus yang sangat intent pada penampil lokal juga, dimana sekarang sepertinya termasuk Indonesia! Melbourne International Jazz Festival saat ini salah satu festival paling popular di Australia yang biasanya dihadiri sekitar 100.000 orang.

Silakan memberi keterangan tambahan yang belum ada dalam wawancara ini?

Saya hanya ingin memberi tahu tanpa latar belakang kerja dari YES NO KLUB yang terdiri dari Wok the Rok (Yes No Wave) dan Tim O’Donoghue (Performance Klub), apa yang sekarang sedang berlangsung (Senyawa mengikuti Australian Odissey Tour Music) saat ini tidak akan selancar yang saat ini sedang terjadi.

Mereka telah membantu pave the way untuk tour music ini untuk mengukur dan juga menjadi partner hampir semua event yang dilakukan The Volcanic Winds Project.

Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Kate Ben Tovim sebagai produser The Volcanic Winds Project dan telah menjadi partner kerja saya meramu proyek ini termasuk Senyawa’s Australian Oddysey. (Jogjanews.com/joe)

 -------------> English Version

Mengapa Kristi memilik Senyawa untk  SENYAWA Australian Odyssey?

I didn’t really choose Senyawa they chose themselves, hahaha. 

I know that’s abstract but what I mean is they were such an obvious choice. After seeing them play as part of the COBRA event at TROPIS///SUBSONICS FESTIVAL a music event that I curated, it seemed they were destined to make the trip to Australia and collaborate with the experimental music communities there.

I think also much to their credit and personal curiosity they themselves had already formed relationships and meaningful collaborations with past visiting Australian artists to the point that had already established themselves a known entity to the community in Australia. They had Australian fans before they even left to go on tour.

Aside from the personal ties I think the timing was right, there is somewhat a sense of boredom in the more ‘experimental avant-garde’ music communities not just in Australia but also in Europe and America.

There seems to be now a conscious search for new forms of music and also instrument modification which I think explains the increasing interest towards SE Asian, Africa and South American music traditions especially musicians that are open to experimentation between the traditional and experimental like Senyawa. This places Australia and Indonesia geographically in a perfect position to explore these new approaches.

Sebagai organizer, apa tugas Kristi dalam tour musik SENYAWA Australian Odyssey?

As any arts organizer/arts curator would agree, its mainly about finding the perfect timely combinations in order to open up new perspectives and approaches to art then attempt to further couple this with a personal rewarding experience for everyone involved.

Of course its different when working within music because the experience of time is different but ultimately its about picking up on the threads of what artists are creating finding the commonalities then create situations where they can thrive—the time was right for Senyawa to go on tour.

I also have to add that it’s definitely about the banal and boring, jobs like organizing visas and planet tickets—being a kind of creative travel agent.

Bisa tidak Kristi menjelaskan keistimewaan dari event-event musik yang diikuti Senyawa selama ikut tur musik di Aussie?

All the events that they have been invited to play from Brisbane, Sydney to Melbourne are with organizations and people who have a long history in creating and establishing arts events in Australia.

Which not only include experimental music but also film and visual arts, so essentially they will be playing to a very broad audience and to people that have their hands in many different practices. It will be interesting to see the response which I am sure, will be hugely positive because its obvious what Senyawa are making is so fresh and different.

Siapa-siapa saja musisi yang ikut dalam tour musik Australian Oddysey? Sejauh mana mereka punya reputasi?

There are so many musicians like for instance Joel Stern and Lucas Abela, that Senyawa will be playing or sharing a stage with that its hard to name them all. But I guess in terms of international and historical importance it would have to be the artists they will be sharing a stage with at the OVERGROUND Festival at the Melbourne Jazz Festival.

Such as Charlemagne Palestine and Tony Conrad, which are not household names but in the world of sound art they are hugely influential on many contemporary artists and musicians for their early and radical approaches to drone music, which you can hear in a lot of experimental black metal music now and also the computer/laptop scenes of the early part of this century.

There is also Yoshida Tatsuya from The Ruins who is a huge influence on Rully’s musical style so I think for him personally, that will be a highlight. Senyawa will also be playing just before FAUST a band attributed with pioneering the Kraut Rock sound, with early cut up sample styles and who’s many fans include Sonic Youth.

Bagi Senyawa sendiri, apa yang bisa mereka dapatkan dari tour musik  Senyawa Australian Oddysey ini?

There is a lot to be gained on both sides of this continent and this archepelgo. The crucial thing is that it will hopefully up open up a long term dialog between the musicians in Australia and Indonesia through the exposure of Senyawa—to also help push an existing curiosity in order for something new to be created. I think also personally for Senyawa being exposed to those musicians I mentioned before at Melbourne Jazz Festival will further their life’s work as artists which could mean more international touring and more opportunity to share ideas on a more international scale.

Bagaimana reputasi Melbourne International Jazz Festival?

Melbourne Jazz festival the last 2 years has produced really amazingly diverse work, the curatorial approach to the program is actually quite genius. I think this mainly due the vision of Sophie Brous, the program manager who has been in the job for 2 years now and is still young (24 years old), as an individual she is incredibly tapped into what is current not only in the music scene but in film and the visual arts, she was also schooled in the old jazz traditions which lends an appreciation to what that tradition may mean in this day and era.

The results are from this cocktail is a festival that has the current Jazz masters perform along side the more avant-garde traditions, with a very intense focus on local performers as well, which now seems to include Indonesia! The Festival now is one of the most popular festivals in Australia usually with around 100,000 people in attendance.

Silakan memberi keterangan tambahan yang belum ada dalam pertanyaan saya?

I just want to acknowledge without the background work of YES NO KLUB which is Wok the Rok (YES No WAVE) and Tim O’Donoghue (Performance Klub) a lot of what is happening now would not have been as smooth as it has been. They have been helping pave the way for this tour to occur and were also partners in most all the events done by The Volcanic Winds Project. I want to also publicly thank Kate Ben Tovim who is the producer of The Volcanic Winds Project and has been my partner in crime when concocting these projects including SENYAWA’s AUSTRALIAN ODDYSEY.

No comments:

Post a Comment